Luwu Timur – Program pembagian baju seragam sekolah gratis yang digembar-gemborkan Pemerintah Daerah Luwu Timur kini dipertanyakan masyarakat. Pasalnya, sudah beberapa bulan proses belajar mengajar berlangsung di sekolah, namun seragam gratis yang dijanjikan pemerintah belum juga diterima oleh murid.
Kondisi ini membuat para orang tua murid terpaksa membeli seragam sekolah dengan biaya sendiri. Padahal, mereka berharap adanya bantuan dari pemerintah dapat meringankan beban ekonomi keluarga, terutama di tengah naiknya kebutuhan pokok.
“Sudah masuk beberapa bulan anak-anak belajar di sekolah, tapi seragam gratis belum ada. Kami akhirnya harus beli seragam sendiri, padahal pemerintah sudah umumkan ada program seragam gratis. Kalau memang program ini serius, harusnya sudah disalurkan sejak awal masuk sekolah,” keluh salah seorang orang tua murid.
Program pembagian seragam gratis ini sebelumnya digadang-gadang sebagai wujud kepedulian Pemerintah Daerah terhadap dunia pendidikan di Luwu Timur. Namun, minimnya informasi terkait waktu pelaksanaan dan mekanisme distribusi membuat sebagian masyarakat mulai ragu apakah program tersebut benar-benar akan dijalankan atau hanya sebatas janji politik.
Sejumlah orang tua murid juga menilai, jika pemerintah memang memiliki keterbatasan anggaran atau kendala teknis dalam pengadaan seragam, sebaiknya disampaikan secara terbuka kepada masyarakat agar tidak menimbulkan spekulasi negatif.
“Kami butuh kejelasan, jangan sampai program yang diumumkan hanya jadi pajangan di atas kertas. Kalau belum siap, pemerintah harus transparan, jangan biarkan masyarakat menunggu tanpa kepastian,” tambah orang tua murid lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Daerah Luwu Timur maupun Dinas Pendidikan setempat belum memberikan penjelasan resmi mengenai alasan keterlambatan penyaluran seragam gratis ini.
Masyarakat berharap pemerintah segera menindaklanjuti program tersebut agar tujuan meringankan beban orang tua siswa tidak hanya sebatas wacana, melainkan betul-betul dirasakan manfaatnya di lapangan. Red













