Makassar,- Zonamerahnews.sbs, Gerakan Rakyat Turatea (GRT) akan menggelar konsolidasi terbuka pada minggu, 7 Desember 2025, di Makassar.
Konsolidasi ini digelar sebagai respons atas polemik dugaan perselingkuhan yang menyeret Wakil Ketua II DPRD Jeneponto, Muhammad Basir, dan Anggota DPRD Takalar, Sri Reski Ulandari, yang belakangan menjadi perhatian publik.
GRT menilai isu tersebut tidak bisa dibiarkan mengambang tanpa penanganan tegas dari lembaga dan partai terkait.
Melalui konsolidasi ini, GRT menegaskan tiga tuntutan utama yang akan disuarakan peserta aksi.
Dalam undangan resmi konsolidasi, GRT menyampaikan agenda tekanan moral terhadap lembaga etik dan partai.
Tiga poin tuntutan tersebut yakni:
1. Mendesak Badan Kehormatan (BK) DPRD Jeneponto untuk segera memproses dugaan pelanggaran moral dan kode etik secara transparan.
2. Menuntut DPW PKB Sulawesi Selatan mengambil langkah tegas terhadap kader yang disebut dalam polemik tersebut.
3. Menggelar aksi mengepung lokasi Muswil DPW PKB Sulsel sebagai bentuk desakan agar isu ini tidak disikapi setengah hati.
GRT juga dengan tegas menyatakan bahwa konsolidasi ini merupakan langkah penting untuk memastikan integritas lembaga publik tetap terjaga.
Perwakilan GRT, Andi Rifal, menegaskan bahwa konsolidasi terbuka ini bertujuan mendorong kepastian penanganan laporan masyarakat, bukan memperkeruh situasi.
“Isu ini sudah viral, dan semua orang membicarakannya.Kami tidak ingin melihat dugaan seperti ini hanya dibiarkan menggantung.Sehingga langkah konsolidasi ini sebagai bentuk kontrol publik,”tegasnya
Andi Rifal menegaskan bahwa GRT akan tetap mengawal proses ini hingga ada kejelasan dari lembaga terkait.
“Tetap kita kawal sampai ada kepastian, dalam konsolidasi terbuka, ribuan massa akan kami turunkan”bebernya













