Jeneponto- Zonamerahnews.sbs, Suasana haru menyelimuti jamaah Masjid di Desa Jenetallasa, Kecamatan Bangkala saat sang imam yang sudah puluhan tahun memimpin ibadah dengan kesabaran dan ketulusan, tiba-tiba menyampaikan pengunduran diri seusai salat Jumat.
Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan alasannya: sudah 11 bulan insentifnya sebagai imam dusun tak pernah dibayarkan.
Dimana, nominal Rp.300 ribu per bulan itu mungkin kecil bagi sebagian orang, tetapi bagi dirinya, itu adalah penghargaan atas pengabdian yang ia jalankan tanpa pamrih.
Jamaah terdiam, tak menyangka sosok pendiam itu akhirnya angkat bicara.
“Kami sedih dan malu, beliau terlalu baik untuk diperlakukan seperti ini,” ucap salah satu warga.
Ternyata, bukan hanya imam masjid, berimbas pula Kader posyandu mengalami hal serupa.Dimana, baru sekali menerima insentif, itupun hanya Rp100 ribu padahal mereka adalah garda terdepan kesehatan bagi masyarakat, terutama balita, lansia, dan ibu hamil
Peristiwa ini membuka mata warga tentang persoalan pelayanan publik di tingkat desa.
Janji pembangunan yang belum terlihat, insentif yang tak dibayarkan, hingga minimnya kehadiran pemerintah desa dalam persoalan masyarakat kini mulai dipertanyakan.
Pengunduran diri sang imam menjadi simbol harapan warga: agar pemerintah desa hadir, mendengar, dan jujur.Karena, di balik insentif yang tertunda, ada hati yang terluka dan pengabdian yang selama ini berjalan tanpa keluh.
Hingga berita ini di terbitkan, belum ada konfirmasi Kepala Desa Jenetallassa, Kecamatan Bangkala, meski sudah berusaha di hubungi melalui telepon WhatsAapnya namun tak ada yang aktif.
