Sorong, 4 Maret 2025 – Kebebasan pers kembali mendapat ancaman serius setelah wartawan Republika News mengalami intimidasi dari pihak yang diduga terkait dengan jaringan togel ilegal Hartono di Kota Sorong. Ancaman ini muncul setelah media tersebut secara konsisten mengungkap praktik perjudian ilegal yang diduga melibatkan berbagai pihak berpengaruh di daerah tersebut.
Menanggapi ancaman ini, Pimpinan Redaksi Republika News, Efendi, menyampaikan sikap tegasnya. Dengan nada geram, ia mengecam aksi intimidasi ini sebagai bentuk penghinaan terhadap hukum dan kebebasan pers di Indonesia.
“Ini sudah kelewatan! Kalau mau adu fisik, beda ceritanya! Kalau hukum sudah tidak bisa ditegakkan di negeri ini, maka tunjuk tempat! Single kalau perlu, kita baku tikam dalam satu sarung! Kita selesaikan ini secara lelaki!”
Efendi, yang merupakan keturunan Suku Bugis-Makassar dan alumni terbaik University of Western Sydney (UWS), Australia, menegaskan bahwa pers tidak boleh tunduk pada tekanan dan ancaman dari pihak manapun.
Investigasi dan Ancaman terhadap Jurnalis
Republika News telah mengumpulkan bukti kuat terkait jaringan togel ilegal yang diduga dikendalikan oleh Hartono. Sejumlah saksi mengungkapkan bahwa bisnis haram ini beroperasi dengan pengamanan ketat serta dugaan keterlibatan oknum tertentu yang melindungi jaringan tersebut dari tindakan hukum.
Setelah berita ini dipublikasikan, wartawan Republika News mulai menerima berbagai bentuk ancaman, mulai dari intimidasi verbal, pesan ancaman, hingga upaya penghadangan di lapangan. Tindakan ini jelas merupakan bentuk pembungkaman terhadap kebebasan pers.
Dukungan dari Organisasi Pers
Ketua DPP Asosiasi Wartawan Media Online Republik Indonesia (AWMORI), Ofi Sasmita, mengecam keras ancaman yang diterima wartawan Republika News.
“Kami tidak akan tinggal diam. Ancaman terhadap jurnalis adalah serangan terhadap demokrasi! Kami mendesak kepolisian untuk segera menindak tegas pelaku intimidasi ini. Jika hukum tidak ditegakkan, maka ini akan menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers di Indonesia.”
Sementara itu, Ketua DPP Ikatan Wartawan Online (IWO), Yudistira, juga menyatakan solidaritasnya terhadap Republika News.
“Setiap jurnalis memiliki hak untuk menyampaikan kebenaran tanpa rasa takut. Kami meminta agar pemerintah dan aparat kepolisian segera turun tangan dan menjamin keamanan para wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistiknya.”
Tuntutan kepada Aparat Penegak Hukum
Republika News bersama dengan AWMORI dan IWO menyerukan agar aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas untuk:
- Melindungi jurnalis dari ancaman dan kekerasan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang merasa terganggu dengan pemberitaan ini.
- Mengusut tuntas jaringan togel ilegal di Sorong dan menangkap otak di balik bisnis haram ini.
- Menjamin kebebasan pers agar media dapat bekerja tanpa tekanan dan ancaman.
Republika News Tidak Akan Mundur
Efendi menegaskan bahwa Republika News tidak akan berhenti dalam mengungkap kebenaran, meskipun menghadapi ancaman serius.
“Kami tidak takut! Jika hukum masih ada, maka tegakkan! Jika tidak, jangan salahkan kami jika kami harus menghadapi ini dengan cara Bugis-Makassar! Kami sudah siap, dan kami tidak akan mundur!”
Catatan:
Siaran pers ini dapat digunakan oleh media lain dalam rangka solidaritas menjaga kebebasan pers dan menolak segala bentuk intimidasi terhadap jurnalis.